Dikarnakan Kepalanya Terbentur Dasar kolam
Pria ini Menjadi Jenius Dalam Bermain Piano
Derek Amato yang kepalanya terbentur dasar kolam renang dan menjadi jenius dalam bermain piano!
Kurang dari enam tahun yang lalu, minat Derek Amato terhadap musik tidak didukung oleh keahliannya dalam memainkan instrumen musik. Amato pernah belajar untuk memainkan gitar, tetapi Amato mengakui kemampuannya memainkan gitar "dari skala 1 sampai 10...hanya 2,5 hampir mencapai 3."
Namun, segalanya berubah setelah dirinya mengalami kecelakaan di tahun 2006. Saat Amato terjun ke dalam kolam yang dangkal, kepalanya membentur lantai kolam dan mengalami gegar otak.
Awalnya, Amato khawatir kecelakaan tersebut akan berdampak buruk pada otaknya, tapi hasilnya malah sebaliknya. Dia malah mendapatkan keahlian super dalam bermusik. Amato yang sebelumnya tidak pernah belajar main piano, menjadi mahir memainkannya.
Saat ini, Amato dapat memainkan piano bagai seorang virtuoso. Dia dapat menciptakan melodi dari pola berbentuk balok hitam dan putih yang mengalir di dalam otaknya tanpa henti. Dia juga membuat album dari komposisi original dan juga sedang mengerjakan album lainnya.
Amato bukan satu-satunya orang yang mendapatkan bakat seni dari cedera otak. Sedikitnya ada 30 orang di seluruh dunia yang juga mendapatkan keahlian bermusik setelah mengalami trauma otak. Kerusakan pada otak juga diketahui telah memicu kemampuan menggambar dan melukis pada seseorang yang belum pernah mencoretkan pena atau kuas cat ke atas kanvas.
Kondisi Amato ini juga pernah diperiksa oleh ahli syaraf di Mayo Clinic Dr. Andrew Reeves dan disiarkan oleh Science Channel. Reeves mengatakan bahwa cedera otak yang dialaminya menyambung kembali sirkuit otak Amato dan mengarahkannya kepada "sindrom akuisisi savant".
Sayangnya, selain mendapatkan berkah, Amato juga mengalami efek negatif dari kecelakaan tersebut. "Saya memiliki masalah terhadap lampu neon. Saya terkadang pingsan tiba-tiba. Dan saya mengalami migrain dan sakit kepala yang intens. Dan pendengaran saya hilang sebagian."
Kurang dari enam tahun yang lalu, minat Derek Amato terhadap musik tidak didukung oleh keahliannya dalam memainkan instrumen musik. Amato pernah belajar untuk memainkan gitar, tetapi Amato mengakui kemampuannya memainkan gitar "dari skala 1 sampai 10...hanya 2,5 hampir mencapai 3."
Namun, segalanya berubah setelah dirinya mengalami kecelakaan di tahun 2006. Saat Amato terjun ke dalam kolam yang dangkal, kepalanya membentur lantai kolam dan mengalami gegar otak.
Awalnya, Amato khawatir kecelakaan tersebut akan berdampak buruk pada otaknya, tapi hasilnya malah sebaliknya. Dia malah mendapatkan keahlian super dalam bermusik. Amato yang sebelumnya tidak pernah belajar main piano, menjadi mahir memainkannya.
Saat ini, Amato dapat memainkan piano bagai seorang virtuoso. Dia dapat menciptakan melodi dari pola berbentuk balok hitam dan putih yang mengalir di dalam otaknya tanpa henti. Dia juga membuat album dari komposisi original dan juga sedang mengerjakan album lainnya.
Amato bukan satu-satunya orang yang mendapatkan bakat seni dari cedera otak. Sedikitnya ada 30 orang di seluruh dunia yang juga mendapatkan keahlian bermusik setelah mengalami trauma otak. Kerusakan pada otak juga diketahui telah memicu kemampuan menggambar dan melukis pada seseorang yang belum pernah mencoretkan pena atau kuas cat ke atas kanvas.
Kondisi Amato ini juga pernah diperiksa oleh ahli syaraf di Mayo Clinic Dr. Andrew Reeves dan disiarkan oleh Science Channel. Reeves mengatakan bahwa cedera otak yang dialaminya menyambung kembali sirkuit otak Amato dan mengarahkannya kepada "sindrom akuisisi savant".
Sayangnya, selain mendapatkan berkah, Amato juga mengalami efek negatif dari kecelakaan tersebut. "Saya memiliki masalah terhadap lampu neon. Saya terkadang pingsan tiba-tiba. Dan saya mengalami migrain dan sakit kepala yang intens. Dan pendengaran saya hilang sebagian."
