Sebuah Sikat Gigi Telah Selamatkan
Stasiun Antariksa NASA yang Rusak
Kita selalu berpikir, bahwa ketika NASA menjalankan suatu proyek atau hanya sekedar merawat salah satu staiun antariksanya pasti menggunakan peralatan serta perlengkapan cangging dan mahal. Pendapat itu mungkin bisa kita rubah, nyatanya pada saat salah satu stasiun antariksa NASA rusak, para Astronot baru berhasil memperbaiki kerusakan dengan menggunakan sebuah sikat gigi.
Minggu lalu, Tim NASA khususnya mengalami masalah pada bagian main bus switching unit (MBSU) di stasiun antartika Internasional. NASA memiliki 4 MBSU di luar angkasa yang berfungsi sebagai pengumpul energi dari panel surya. Dan bila salah satu MBSU rusak, maka energi yang diterima sekaligus untuk digunakan Stasiun Luar angkasa Internasional (ISS) menjadi terbatas.
Untuk memperbaiki kerusakan NASA mengirimkan dua astronotnya, Sunita Williams dan Akihido Hoshide. Kedua astronot ini, ditugaskan menggantikan unit switching listrik (MBSU) dan melesat terbang ke antariksa. Beberapa kali usaha yang mereka tempuh gagal dan sia-sia.
Seperti dikutip dari Geekosystem, kerusakan ditemui ada pada mur yang dipenuhi dengan benda semacam debu atau lebih mirip dengan serbuk logam, sehingga baut susah untuk dipasang. Untuk itu kedua astronot itu harus keluar dari ISS untuk membersihkan mur. Hampir 10 jam mereka berada diluar angksa tanpa makan dan minum, baut juga belum terpasang.
Pemecahan masalah cukup mudah, hanya perlu membersihkan debu yang menempel pada mur agar baut dapat terpasang. Namun tak ada alat di luar angkasa khusus untuk membersihkan mur tersebut. Hingga akhirnya ide cemerlang tercetus, yakni menggunakan sikat kawat untuk membersihkan serpihan logam, dan sikat gigi untuk membersihkan sekaligus melumasi bagian dalam mur.
Hanya butuh waktu sekitar empat jam untuk kedua astronot ini dapat membersihkan mur, memasang baut dan permasalahan terselesaikan.
Kini NASA harus mengakui bahwa alat seharga $3 USD atau sekitar Rp. 28.000 dapat menyelamatkan ISS yang bernilai $ 100 milliar USD atau sekitar Rp. 956,5 Triliun. |
uniqpost.com
