Inilah Kisah Antonio Lopez Chaj, Pria yang Kehilangan Seperempat Kepala - Setelah dipukuli oleh petugas keamanan di salah satu bar di Los Angeles beberapa waktu lalu, Antonio Lopez Chaj mengalami kerusakan di bagian kepalanya. Sebagian tengkorak dan otaknya hancur. Chaj juga tidak bisa berbicara. Untuk berjalan pun ia membutuhkan bantuan.
Menurut sang pengacara, setelah melihat bukti yang menunjukkan bahwa memang benar terjadi serangan pada April 2010 lalu terhadap Chaj, hakim di Pengadilan Tinggi Torrance memberi uang sebesar hampir Rp 576 miliar sebagai ganti rugi medis dan ekonomi.
Luka yang dialami Chaj sangat parah hingga dokter harus mengangkat sebagian otak dan tengkorak pelukis imigran berusia 43 tahun ini. "Butuh waktu dua setengah jam bagi hakim untuk memutuskan vonis tersebut," kata pengacara Chaj, Federico Sayre, seperti dilansir Los Angeles Times, Rabu (3/7/2013).
"Ini adalah kemenangan bagi keadilan," lanjutnya.
Menurut Sayre, luka yang dialami Chaj sangat menyengsarakannya dan membuat Chaj khawatir orang-orang yang ia cintai belum bisa menerima keadaannya. Sayre pun meyakinkan Chaj bahwa saat ini ia sudah berada dalam penjagaan untuk melewati sisa-sisa hidupnya. Dana ratusan miliar itu dibebankan kepada perusahaan keamanan, Keamanan DGSP, dan Jasa Patroli.
"Seperti yang anda lihat 25 persen tengkoraknya hilang," ujar Sayre.
Peristiwa nahas yang menimpa Chaj bermula saat ia, dua keponakannya, dan seorang saudaranya terlibat perkelahian pada 19 April 2010 di La Barra Latina 2 dekat Catalina. Perkelahian itu disinyalir bermula setelah bartender menolak untuk melayani salah satu keponakan Chaj. Keponakan Chaj marah pada sang bartender, dan bartender itu menyerang keponakan Chaj.
Beberapa menit kemudian, seorang penjaga keamanan terlibat dalam perkelahian itu dan ia menggunakan tongkat untuk memukul keponakan Chaj. Saat itu Chaj berusaha melerai tapi ia justru diserang oleh penjaga keamanan.
"Seorang penjaga keamanan memukulnya di kepala dengan tongkat beberapa kali dan menariknya keluar bar," kata Sayre, yang didampingi oleh Fernando Chavez, putra aktivis hak sipil Cesar Chavez, sebagai wakil dari Chaj.
"Ia memukul kepala Chaj berulang kali dan membenturkan kepala Chaj ke trotoar beberapa kali," imbuhnya.
Sayre melanjutkan, selama persidangan, penyidik LAPD bersaksi bahwa penjaga keamanan membantah menggunakan tongkat polisi. Meskipun demikian, Sayre sangat percaya penjaga itu menggunakan tongkat logam untuk memukul tengkorak Chaj berulang kali.
Polisi mengatakan bahwa tidak ada saksi independen yang melihat bahwa penjaga memukul Chaj dengan tongkat logam. Sebelum sidang, penjaga itu sudah menghilang. Meski begitu, Sayre memiliki bukti bahwa penjaga tersebut tidak memilki izin untuk menggunakan tongkat.
Kolega Chavez, John De Leon, mengatakan kasus ini menggambarkan kesediaan hakim untuk memberi kompensasi atas kecelakaan yang menimpa seseorang tanpa memandang status imigrasi mereka. "Ini adalah hari besar bagi sistem peradilan di Amerika," katanya. | healt.detik.com
Menurut sang pengacara, setelah melihat bukti yang menunjukkan bahwa memang benar terjadi serangan pada April 2010 lalu terhadap Chaj, hakim di Pengadilan Tinggi Torrance memberi uang sebesar hampir Rp 576 miliar sebagai ganti rugi medis dan ekonomi.
Luka yang dialami Chaj sangat parah hingga dokter harus mengangkat sebagian otak dan tengkorak pelukis imigran berusia 43 tahun ini. "Butuh waktu dua setengah jam bagi hakim untuk memutuskan vonis tersebut," kata pengacara Chaj, Federico Sayre, seperti dilansir Los Angeles Times, Rabu (3/7/2013).
"Ini adalah kemenangan bagi keadilan," lanjutnya.
Menurut Sayre, luka yang dialami Chaj sangat menyengsarakannya dan membuat Chaj khawatir orang-orang yang ia cintai belum bisa menerima keadaannya. Sayre pun meyakinkan Chaj bahwa saat ini ia sudah berada dalam penjagaan untuk melewati sisa-sisa hidupnya. Dana ratusan miliar itu dibebankan kepada perusahaan keamanan, Keamanan DGSP, dan Jasa Patroli.
"Seperti yang anda lihat 25 persen tengkoraknya hilang," ujar Sayre.
Peristiwa nahas yang menimpa Chaj bermula saat ia, dua keponakannya, dan seorang saudaranya terlibat perkelahian pada 19 April 2010 di La Barra Latina 2 dekat Catalina. Perkelahian itu disinyalir bermula setelah bartender menolak untuk melayani salah satu keponakan Chaj. Keponakan Chaj marah pada sang bartender, dan bartender itu menyerang keponakan Chaj.
Beberapa menit kemudian, seorang penjaga keamanan terlibat dalam perkelahian itu dan ia menggunakan tongkat untuk memukul keponakan Chaj. Saat itu Chaj berusaha melerai tapi ia justru diserang oleh penjaga keamanan.
"Seorang penjaga keamanan memukulnya di kepala dengan tongkat beberapa kali dan menariknya keluar bar," kata Sayre, yang didampingi oleh Fernando Chavez, putra aktivis hak sipil Cesar Chavez, sebagai wakil dari Chaj.
"Ia memukul kepala Chaj berulang kali dan membenturkan kepala Chaj ke trotoar beberapa kali," imbuhnya.
Sayre melanjutkan, selama persidangan, penyidik LAPD bersaksi bahwa penjaga keamanan membantah menggunakan tongkat polisi. Meskipun demikian, Sayre sangat percaya penjaga itu menggunakan tongkat logam untuk memukul tengkorak Chaj berulang kali.
Polisi mengatakan bahwa tidak ada saksi independen yang melihat bahwa penjaga memukul Chaj dengan tongkat logam. Sebelum sidang, penjaga itu sudah menghilang. Meski begitu, Sayre memiliki bukti bahwa penjaga tersebut tidak memilki izin untuk menggunakan tongkat.
Kolega Chavez, John De Leon, mengatakan kasus ini menggambarkan kesediaan hakim untuk memberi kompensasi atas kecelakaan yang menimpa seseorang tanpa memandang status imigrasi mereka. "Ini adalah hari besar bagi sistem peradilan di Amerika," katanya. | healt.detik.com
0 comments:
Post a Comment