Home » , » Obati Penyakit Parah, Inilah Ilmuwan Italia yang Bisa Pasang Kepala ke Tubuh Lain

Obati Penyakit Parah, Inilah Ilmuwan Italia yang Bisa Pasang Kepala ke Tubuh Lain

Obati Penyakit Parah, Inilah Ilmuwan Italia yang Bisa Pasang Kepala ke Tubuh Lain - Jika selama ini transplantasi hanya dapat dilakukan pada organ tubuh saja, seorang ilmuwan asal Italia bernama Sergio Canavero mengaku bisa melakukan transplantasi kepala utuh, mirip cerita fiksi ilmiah. Metode ini dapat menjadi jalan keluar bagi mereka yang mengalami kegagalan organ secara luas.

Walau namanya transplantasi kepala, sebenarnya malah sebutan yang lebih tepat adalah transplantasi tubuh. Sebab sang penerima organ akan mendapatkan tubuh baru, bukan kepala baru. Tubuh penerima dan kepala pendonor dipotong bersamaan sebelum ditransplantasikan ke tubuh yang baru.

Agar bisa dicangkokkan, kepala harus didinginkan sampai suhu sekitar 12,7 sampai 15 derajat Celcius. Kedua kepala juga harus dipotong pada waktu yang tepat bersamaan di ruang operasi yang sama. Ahli bedah hanya punya waktu 1 jam untuk menyambungkan kepala dengan tubuh yang sama-sama didinginkan.

Untuk menghubungkan tulang belakang, Canavero menemukan sebuah prosedur yang disebut prosedur GEMINI, di mana ahli bedah memotong sumsum tulang belakang yang didinginkan dengan pisau yang sangat tajam. Beberapa bahan kimia seperti polietilena glikol dapat digunakan untuk menyambung sumsum tulang belakang.

"Pemotongan yang rapi inilah yang menjadi kunci suksesnya penyambungan tulang belakang, yang memungkinkan akson proksimal yang terputus bisa 'menyatu' dengan teman-temannya," tulis Canavero dalam makalahnya seperti dikutip dari New York Daily News, Rabu (3/7/2013).

Transplantasi kepala sebenarnya sudah dicoba pada anjing sejak tahun 1950 oleh ilmuwan Rusia bernama Vladimir Demikhov. Dua puluh tahun kemudian, ahli bedah saraf asal Amerika, Robert White, berhasil melakukan transplantasi kepala monyet. Tetapi karena White tak dapat menyambung sumsum tulang belakangnya, monyet tersebut hanya bertahan hidup beberapa hari lalu meninggal.

Nah, terobosan yang dilakukan Canavero adalah metode penyambungan sumsum tulang belakang ini. Setelah sumsum tulang belakang antara sang penerima dengan donor berhasil tersambung, jantung dapat bekerja kembali memompa darah ke otak dan suhu normal tubuh akan dicapai dalam beberapa menit.

"Polietilena glikol mudah untuk digunakan dan memiliki catatan keamanan yang bagus pada manusia," papar Canavero.

Walau demikian, Canavaro mengaku masih perlu menguji metode penyambungan tulang belakangnya, juga masih belum membahas aspek etik dari prosedur penyambungan kepala. Tapi yang jelas, menurutnya, prosedur ini bisa menjadi obat bagi orang yang terkena gangguan pada seluruh tubuh, misalnya distrofi otot progresif atau kelainan genetik dan metabolik. | health.detik.com
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Risky Alan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger